Terbangun dari amarah yang menyelip
Sebuah emas ofir
Emas tua yang tlah lama dan kusam
Menolak adanya gelap malam, tak bercahaya
Bersorak sorai
Membingar ingin slalu tampak dan terlihat
Tanpa ada sampah, hukuman maupun janji
Bukan Tuan dalam sang prajurit
Dia bergaul dan melakukan hal yang terang
Membongkar jalan dan langkah dengan teliti
Penyimpang bukan miliknya
Dia tak bersyarat
Tak curang, tak salah
Namun dia meratapi elok nya kecapi
Bukan salah, dia berdosa
Bertumbuh dari rahim seorang petua
Berjalan, mendiami tangan kaki jalan
Engkau bak harta merambu sperti bulan
Salut melihat dia
aku yakin emas ofir
dia beredar di pinggang para musafir...
0 komentar:
Posting Komentar