Ku buka mata...
Tuk lihat alam ku yang bebas
Saat muala menyampaikan tabur bejana
Mengikat kelam tuk slalu bebas
‘BEBAS’
Tanpa ada kata yang menyampaikan nasehat
Tetap dan slalu dalam pikiran
Membuka hati ntuk mencari yang hilang Ditengah kelamnya reributan arusan gelombang
Disaat itu
Beribu-ribu pohon membangunkan pejaman mata
Tak pernah tertunda, jiwa menolak hasutan
“Ingin...!”
Namun slalu dalam pendirian
Kapanpun dan sampai beribu ombak menghancurkan sang balitan
Saat itu pula, ku kan tertidur dalam angan sesaat
Salam Mu yang hangat
Seperti mentari mewarnai kehangatan duniawi
Mengajak ku, berlari ntuk slalu Mengikut Mu
Tapi disaat pejaman mata terbuka
Kusadar bahwa aku akan berdiri tanpa jejak angan Mu
dan
slalu menggekang jiwa
sekuat halilintar langit
bagai kan besi
bagai kan arus
menyatu ntuk menyebut kekerasan ku
bahwa hidupku adalah Jiwa menentang
hingga
sulit ku menyentuh kebenaran yang ada
menyampaikan lembutnya hati Mu
kedalam hasutan kain gelombang putih...
0 komentar:
Posting Komentar